![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinUMdZiz0HmmpEQcBnSGFgwkVljHvSjYy2NW7kwq7waozf9ouLd8oCa-I5eMVq2p8snHEsqlXGcydu3KsIGLciMsICAgIPIdgqnzbAyGnwdd35Qnm8OlQTj2J4DHnGc47SfikVshhRiwI/s1600/cropped-img_20140604_140227.jpg)
Kebijakan pertanian menjelaskan serangkaian hukum terkait pertaniandomestik dan impor hasil pertanian. Pemerintah pada umumnya mengimplementasikan kebijakan pertanian dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu di dalam pasar produk pertanian domestik. Tujuan tersebut bisa melibatkan jaminan tingkat suplai, kestabilan harga, kualitas produk, seleksi produk, penggunaan lahan, hingga tenaga kerja. Pertanian tetap menjadi kontributor tunggal terbesar dalam memberikan penghidupan bagi hampir seluruh masyarakat miskin dunia yang hidup di pedesaan. Stimulasi pertumbuhan pertanian menjadi aspek penting dalam kebijakan pertanian di negara berkembang.
Dari sisi
pembangunan ekonomi nasional, bukti empiris menunjukkan bahwa sektor
pertanian memiliki peran penting terhadap ekonomi nasional, yang dapatdilihat dari
kontribusi terhadap produk domestik bruto, penyerap tenaga kerja,neraca
perdagangan, penyedia bahan pangan, bahan energi, pakan dan bahanbaku
industri, serta sumber pendapatan masyarakat di pedesaan. Besarnyaperan dalam
perekonomian nasional tersebut ternyata belum dapat dinikmatisecara
proporsional oleh para pelaku usaha pertanian secara memadai.
Sementara di Indonesia
sendiri sektor pertanian masih di pandang sebelah mata oleh beberapa kalangan
masyarakat terutama kaum muda. Tapi tidak sedikit masyarakat yang masih peduli
dengan salah satu sektor penghasilan terbesar negara ini. Begitupun dengan
Pemerintah, Kementerian Pertanian sejak 5 tahun lalu telah merumuskan konsep
pemikiran melalui empat target pembangunan pertanian 2010-2014 yang pada
prinsipnya melanjutkan keberhasilan program-program pertanian yang telah
dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Dan dalam upaya mencapai target
pembangunan pertanian 2014 dan masa mendatang, Kementerian Pertanian berusaha
menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan yang rasional, komprehensif,
integratif, sistematik dan bersifat kuantitatif dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan strategis baik global, regional dan kondisi lingkungan strategis
nasional. Untuk itu Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian telah mencoba menyusun inisiatif kebijakan pengembangan
pertanian dengan aplikasi system
dinamic. Aplikasi system
dinamic ini telah diimplementasikan secara intensif sejak tahun
2012 dan pada tahun 2013 Kementan telah melakukan kajian dan analisis
pengembangan kebijakan pertanian mendukung pencapaian target sukses Kementan
2014 melalui aplikasi ini.
Kementerian Pertanian pun sudah
menyusun Strategi Induk Pembangunan Pertanian untuk rencana pembangunan jangka
panjang. Strategi yang telah melibatkan lintas sektor dengan pembahasan yang
komprehensif ini akan menuju pada kesejahteraan para petani Indonesia. Di
tahun 2010 pemerintah memiliki tujuan yang ingin di capai dari tahun 2010 -1014,
antara lain :
a.
mewujudkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis
sumberdaya
lokal
b.
meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan
c.
menumbuhkembangkan ketahanan pangan dan gizi termasuk diversifikasi
pangan
d.
meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan ekspor produk pertanian dan
e.
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Guna mencapai visi dan menjalankan misi pembangunan
pertanian, strategi
yang
ditempuh Kementerian Pertanian selama periode 2010-2014 adalah
melakukan
revitalisasi pertanian dengan fokus pada tujuh aspek dasar yang
disebut
dengan TUJUH GEMA REVITALISASI, yang terdiri dari: (1) lahan, (2)
perbenihan
dan perbibitan, (3) infrastruktur dan sarana, (4) sumber daya manusia,
(5)
pembiayaan petani, (6) kelembagaan petani, serta (7) teknologi dan industrihilir.
Namun
hingga hari ini tujuan itu belum tercapai seluruhnya. Selama beberapa tahun
belakangan ini, ada plus minus kinerja
produksi pertanian kita. Namun di tengah kekurangan itu semua, kondisi ketersediaan
pangan utama 1 tahun terakhir relatif lebih baik antara lain beras, jagung,
kedelai, gula pasir, daging sapi, bawang merah, cabai besar, cabai rawit dan
daging. Dan untuk beberapa tahun ke depan, dalam membangun pertanian di
Indonesia, Kementerian Pertanian mencanangkan EMPAT TARGET SUKSES, yaitu:
a.
pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan;b. peningkatan Diversifikasi Pangan;
c. peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor; dan
d. peningkatan Kesejahteraan Petani
Adapun pembangunan
pertanian, saat ini mengarah pada bio industri dan sedang menjejakkan kaki di
dalamnya. Salah satu contohnya, akan ada penekanan untuk mengurangi penggunaan
pestisida agar ada jaminan keberlanjutan pembangunan pertanian atau kembali ke
organik.
Namun lagi-lagi semua kembali kepada
masyarakat terutama para petani untuk tidak mengalihkan lahan pertanian
pangannya ke jenis komoditi lainnya, untuk tetap mempertahankan lahan sawahnya,
karena trend komoditi pertanian masa depan berada pada komoditi tanaman pangan
yang ditandai dengan meningkatnya harga bahan pangan. Dan selaras dengan itu,
masyarakat berharap pertanian tidak hanya menjadi tulang punggung kehidupan
bagi petani yang menggantungkan hidup secara langsung dari sektor ini saja,
namun juga menjadi salah satu sumber devisa negara yang terbesar dan
berkelanjutan.
Sumber : Kementrian Pertanian dan http://tabloidsinartani.com
good job guys,
BalasHapuslet's see mine http://emitilara.blogspot.com/
apakah anda mengerti jelas tentang apa yang anda posting sendiri?
BalasHapuscontoh yg bagus: http://loispangesrtu.blogspot.com\
:D
http://borneofarmer.blogspot.com/ main main ke blog gua mas bro
BalasHapus